Skip to Content

Dalam Naungan Sihir

Foto Aban Tampomas

Napas kian tak beraturan

Setelah lama mendayung tanpa persinggahan

Tak sampai jua aku ke tujuan

Di tepian sana rerumputan lambaikan tangan

Tawarkan tempat peristirahatan

 

Aku pun menepi

Menatap haluan sungai yang begitu ramah

Mengarus membatasi tanah

Dicumbuinya ranting-ranting yang tersangkut

Sesaat setelah maut

Firman-firman hadir dalam bisik dedaunan

yang berzikir sambil berjatuhan,

ia Menghantam bumi dan menyentuh Tuhan.

 

Kutatap megahnya kekuasaan

Kuhirup nikmatnya pemberian

Hingga terlelap pulas

Mata terkatup

Napas terhembus pelan

Mimpi perlahan mengetuk-ngetuk pintu

Menawarkan kesesatan

 

Jiwa dan jasad terjebak

Dalam siasatnya yang menolak tunduk pada Adam

Direnggutnya semua ketaatan

Hingga aku mengecup pintu lalai

bersama tubuh yang sejak tadi terkulai

 

Aku menunggu

Rumput-rumput menjelma duri

Angin yang berhembus mewujud api

 

 

Santolo, 2013

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler