Skip to Content

DARI SEORANG GELANDANGAN KEPADA KORUPTOR

Foto sunusijanjitojajale

keluhan apalagi kutuang di malam dingin yang merasuk tulang

tubuh kumuh yang telanjang ini telah lama akrab bermain dengan angin

diluar pediaman dijalan-jalan bergelut dengan bising dunia yang tak kenal padam

pernahkah engkau ulurkan kehangatan selembar cahaya kemesrahan

untuk teman tidurku di taman taman terbuka yang tak kau kenal

begitu asing hidup tampa langit biru selain kabut tebal yang gelap

yag menutupi bukit dan jalan terjal mendaki menujumu

jejak sudah lama tak berbekas dan oase kasih sudah lama mengering

tersapu angin musim dan badai sebelum aku lahir

dan kusaksikan dengan mataku sendiri kegarangan alam juga

manusia yang menanam kebencian di rimba-rimba kota

 

tentu kita tak saling mengenal dan tentu itulah yang jadi alasan

mengapa kita tak membuka pembicaraan tentang kehampaan nurani kita

lemparkan saja sehelai kain kasih sayang ketulusan

menutupi tubuhku yang telanjang dan jangan kau biarkan aku berjalan

di tengah malam bersama bayang bayang yang mengerikan

menjadikan aku hantu yang mengintai setiap langkahmu

yang mengintip di pinggir ranjang ketika kau bermesrahan

dengan perempuan simpanan disisi istri dan anak-anakmu

pernahkah kau tertegun sejenak ketika kau kulihat

berdiri diatas mimbar meneriakkan ayat ayat tuhan

kebenaran yang dijungkir balik dengan sisi lain dalam hidupmu

disuatu sudut yang kelam kulihat wajahmu juga berada dilimbah limbah kumuh bersamaku

lumpur busuk yang kau jadikan bahan untuk membangun gedung gedung megah

yang tak lebih dari sebuah penjara dimataku

tubuhku yang telanjang telah akrab bermain dengan angin

diluar pediaman dijalan jalan bersama bising dunia yang tak kenal padam

kita adalah sama dan tak saling mengenal

kita adalah sama dalam kekosongan hati nurani

kita adalah sama penghuni rimba rimba kota

dengan berjuta binatang buas yang mengaku bernama manusia

hanya aku berani mengaku diriku sendiri sebagai yang terhina

di hadapan hakim

sedang engkau ngeri atas kenyataan ini

lalu kau kunci dirimu dibalik dinding hippokrisi

dan membangun pagar barrikade dengan anjing dan pembela yang dibayar tinggi

mengapa tidak kau lemparkan sehelai kain kasih sayang

untuk menutupi tubuhku yang telanjang

agar antara kita tak perlu ada dendam

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler