DAUN MANGGA

Jumat, 01/02/2013 - 12:55 — muh ali sarbini

Melihatmu
seperti aku kembali pada hijau yang tertendang
di dalam gedung berkardus-kardus
riuh dengan celoteh pekerja perempuan
berpeluh-peluh merajam malam

Melihatmu
seperti aku kembali pada rumah di lorong perkampungan
nampak kumuh, berpaving panjang melingkar
gorong-gorong sempit sengaja disumbat
" bagaimana dengan nasib bocah kembar yang ceria ?"
aku berdiam di atas dipan
lima detik saja dari pohon mangga

Melihatmu
Seperti aku pulang
pada rumah

Gresik, 2012

13062 dibaca

Komentar

Pangeran Kata

Omahasu - 04/02/2013 - 03:19

Pangeran Kata suka sekali puisi Bung Ali ini. Sangat keren, sungguh. Salam kenal

balas

menarik ...

edi sst - 05/02/2013 - 11:12

ahahay ...

puisi ttg perusakan alam ini
begitu indah dan mengiris hati
simbolisasinya mengena

salam Bang Ali ... :)

balas

keren,,,,,:)

Caisi Queen karatsu - 19/02/2013 - 21:21

keren,,,,,:)

balas

nice!

Samudera Yekti - 21/02/2013 - 06:55

Melihatmu
Seperti aku pulang
pada rumah

balas

seperti angin segar

ugi yasmin sastrais - 06/03/2013 - 17:55

Membaca puisi ini serasa mendapat angin segar.menyejukkan

balas

MENARIK

Jufriadi Muhammad - 09/03/2013 - 00:49

Puisi sosial yang sarat makna. Mengingatkan kita pada tingkat sosial yang kadang berjarak menyakitkan.
Salam kenal mas :)

balas

alurnya mengalir, seperti

Sastra Berduri - 18/03/2013 - 08:06

alurnya mengalir, seperti lirikan sang bayu menghantarkan gemercik embun di pagi hari; mengena sekali!

balas

mantap.!!!!

Andi Silasa - 03/05/2013 - 03:57

mantap.!!!!

balas

Menarik

Beni Guntarman - 06/05/2013 - 00:12

Imajinasi liar mengembara namun hati tetap fokus pada rindu...

Beni Guntarman

balas

asik

EreNGe - 13/09/2013 - 20:02

seperti punya nyawa

balas

istimewa

sw larasati - 30/11/2013 - 10:17

kata-katanya keren dan berjuta makna.

balas

SIMBOLISASI MAKNA

SIHALOHOLISTICK - 30/11/2013 - 13:55

membaca puisi ini terlihat seperti manatap puluhan kejadian yang membuat saya masih ingusan dalam menulis puisi, betapa tidak, puisi yang seperti bergerak membuat kata demi kata menjadi nafas lalu menunaikan tugas dari Mas Ali hingga sampai pulang hanya dengan beberapa kata saja.....
nalar liar tapi terbelenggu....
ide, imajinasi, metafor, semuanya membuat terhanyut....

=@Sihaloholistick=