Skip to Content

DEGUP YANG HILANG

Foto mahyut z.a. dawari

Pada dada suamimu sering tak kau temui degup jantungnya kala kau susup

telinga peka itu mengurai tanya. Sesekali terabaikan. Seperti kau ingin menguak

rahasia yang tak pernah ada tersimpan di hatinya. Kejujuran sepahit apa ingin kau

dengar ia bercerita meski hatimu mengingkar. Kau arahkan telisik pada firasat dan ia

tak hendak menutup diri. Sejatinya kau siap menjadi teman berbagi seperti ikrar

 

satu sama lain dalam sakramen pernikahan sakral itu saling menerima. Ada yang retak

simpulmu mengaca diri. Membeliak matamu. Kau temui mimik suamimu datar  saja

mengurai kisah degup jantungnya yang hilang. Aku menyimpan seseorang, ia berkata

sangat ingin tak kau dengar. Gusarmu mengaduk suasana. Kejujuran itu sungguh melukai

perasaanmu lantak oleh sebaris kalimat itu. Seperti terpanggang bara kau meradang. Kalap

dalam makian tak seronok. Menyesal kau tuntut ia membuka diri. Barangkali jika memilih

ia berbohong hidupmu tak terciduk. Nyaris semua orang pernah mendaur adonan kebohongan

tak basi tersaji dalam porsi yang tepat. Kau nglangut seorang diri. Suamimu diam merasa tak

bersalah karena telah berkata jujur.              

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler