Skip to Content

Dejavu

Foto solihin


pada sebuah pagi

ranting matahari masih menyempit di dedaunan rimbun

kau mengejar mimpi malam tadi

dari sisa waktu  yang tergores di jalan yang selalu dilalui

cekah matahari tertutup butir-butir embun

menggumpal di ujung mata

 

”mungkin saja salah arah

sayang sekali, mimpi  malam tadi tidak meninggalkan alamat”.kau  bergumam

 

tubuhmu merekat pada angin dan mencecah bulu-bulu kabut

agak bersisik dan serasa dingin

sebab butir-butir embun masih tersisa di dedaunan dan semak

 

di ambang siang

kau  sampai pada arah mimpi yang lain

di perkampungan sunyi

hanya beberapa penduduk tinggal di sana

anak-anak terasing di ujung mimpi yang gelap

laki-laki dan perempuan terpisah tapi tetap berdekatan

mereka menganyam waktu agar tetap muda

 

menjelang sore

kau menghampar tikar dan merebahkan tubuh

hayalnya bergelayut diterpa angin

mengingat-ingat mimpi malam tadi

bertemu anak-anak yang terasing

di perkampungan sunyi

kau tersentak

lalu mengendap

dan terjebak dalam mimpi

 

agustus,2007

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler