Skip to Content

dengan ludah dia hidup

Foto ARZapata

 

minah dongakkan kepala, penuh optimisme dan semangat

bibir digincu tebal, bedak menempel bak cat tembok melekat

berangkat berbekal kain rajutan ibunya yang terhormat

tak lupa salam perpisahan keluarga terdekat

menghantar kepergiannya mengais rizki di negeri orang

 

satu bulan dua bulan...

tahun berganti tahun...

tiada kabar berita yang kunjung datang,

gelisah keluarga dan sanak kerabat, bukan karena nasibnya

tapi gelisah, karena si minah tak pernah berkirim duit

jangankan sepeser duit  mampir di rumahnya yang reyot

secarik kertas suratpun tak pernah singgah

 

karena frustasi cari kerja kesana-kemari ditolak

suami main judi,sambil sesekali menenggak...

anak tak terurus, meski UUD 45 menjamin anak2 terlantar

 

sungguh keadilan, makin menjauh buat si minah..

betapa tidak?, terdengar kabar badannya gosong2 bekas disiksa

sudah disiksa diperkosa pula...

hancur hatiku mendengarnya...

 

adakah seruang kebahagiaan, buat orang2 semacam dia?

adakah sebongkah harapan, buat minah untuk menjadi manusia seutuhnya?

hanya tuhan yang tahu...,

bukan malaikat, atau pejabat,

bukan politikus atau wedhus...

sekali lagi..hanya tuhan yang tahu....

 

sanggupkah engkau membayangkan?

seseorang bisa hidup di seonggok sampah?

sanggupkah engkau membayangkan?

seseorang bisa hidup dari menengadah, dan ludah menerpa?

 

di negeri entah...seseorang bahkan ribuan hidup di bawah kaki2 durjana..

 

dunia semakin tua, manusia makin menggila, tunggulah saatnya...

 

 

 

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler