Skip to Content

Di Depan Rumah

Foto Teguh Nur Iman

DI DEPAN RUMAH

 

Di depan rumah, aku terdiam membiarkan mobil penumpang pergi membelakangiku

Aku heran, ku rasa pak sopir salah alamat ketika menurunkanku

Padahal sudah kutuliskan alamat rumahku dan ku taruh di depan kemudinya.

Dia berkata bahwa ini alamat rumah yang aku tuliskan, tapi aku sendiri tidak bisa

Mengenali apakah rumah ini benar – benar rumahku apa tidak

 

Kubuka pintu pagar, kudengar ada suara anjing menggonggong di rumah sebelah.

Ku rasa ia mengendus orang asing yang akan masuk rumah. Barangkali rumah ini

Pernah kecurian dan aku disangka pencuri yang akan mencuri lagi di rumah ini.

Tidak ada yang istimewa di halaman rumah. Bahkan ayunan dan bunga yang

Dulu kutanam sudah tidak ada lagi. Tinggal embun dan sepi menatapku

Sebagai orang lain.

 

Apakah ini benar – benar rumahku?

 

Di salah satu jendela, ada lampu masih menyala dan gordennya terbuka. Kulihat ke dalam.

Ada seorang anak yang sedang disuapi ibunya. Kudengar sayup suara mereka

“Nak, cita – citamu mau jadi apa?”

“Mau jadi insinyur, bu!”.

“Hebat!” Ibunya tersenyum.

“Kalau ibu cita – citanya mau jadi apa?”

Tiba – tiba suasana hening. Angin dingin masuk ke tubuhku dan ventilasi jendela rumah itu.

“Ibu ingin menjadi rumah”

“Rumah? untuk siapa?”

“Untukmu”

Sekejap lampu ruangan itu padam dan mereka menghilang meninggalkan

Aku sendirian di balik kaca jendela

 

“Ibu, aku sudah sampai di rumah”                                                              

 

 

Sleman, 27 Januari 2017

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler