Begitu,
tidak pernah lelah meghitung waktu
walau tertatih satusatu
mengeratkan kharisma di mataku
menulisi kalbuku
demi tak terhingga cerita
tentang hidup
di sini
dan kelak di sana suatu ketika
Di depan tungku,
lebaran tinggal sepenggal meninggalkan
rindang ramadhan
seperti bertahun lalu setiap waktu ini menunggu
aku bercengkerama
mengunyah untaian tiga puluh
menyeduh menu terakhir pada senja rahmat-Mu
aku bersimpuh di pelukmu
: Le, lumuri hidupmu sewangi bismilah
lalu genapi usiamu bersama alhamdulillah !
Sungai Sahut, Desember 2001
Komentar
Tulis komentar baru