Masih adakah harga dirimu
tatkala kalian meragut nyawa di jalanan
pencari rezeki tak berdosa dirempuh tanpa ihsan
kerana kalian sudah sebati mabuk-mabukan
entah kitab mana jadi teladan
agama apa jadi anutan?
Kuselak kitab lembaran demi lembaran
namun tak kutemu walau seungkap catatan
bilang arak itu umpama susu dan air suam
akal jadi sontok perangai bobrok pekerti kusam
kalian teguk saban hari hilang pedoman
lantas rempuh insan tak berdosa di jalanan
nantinya di kamar majistret tak mengaku salah
walau nyawa terbang melayang sudah.
Masih adakah harga dirimu
kala ada anak, isteri dan ibu menangis pilu
kalian masih gogok arak sampai mampus kaku!
Kemirau,
Sanggar PKPB, 14 Syawal 1441 Hijri.
Komentar
Tulis komentar baru