Skip to Content

Di ujung Ubun-ubun

Foto Saiful Rachman
files/user/2765/13445382811315644604.jpg
13445382811315644604.jpg

Gelombang tautan saling menatap

Pada-Nya berpijak di atas duri-duri mati

Bekhianat bertemu harumnya melati

Membaringkan diri ketika kelam

Mengelak dan hilang ketika terang

 

Keheningan malam bulan meremang

Ku rengkuh ikatan suci, sunyi ini selipkan sepi

Bimbang terlalu rumit tuk ku jabarkan

Mengejar  nyata mungkin buta

Penglihatanku tak terlihat, mengerat kian merapat

 

Diujung Ubun-ubun lepas memulai

Memungut kepingan senja dan dusta

Di dalam beranda tempatku indah

Biarlah, ingin menjauh bila terpisah

 

Kenyataan semu dilakoni, dikubur seolah mati

Saat semua lemah, ciptakan resah

Merasakan getaran  membusuk hati

Tentang rasa senyum sengsara

Hangat membeku di relung kalbu

 

Wewangian teruslah dicari

Menyapa bayang-bayang, menatap riang

Hanyalah tetesan sebuah kekuatan

Merintih suaraku, terbengkalai waktu


Komentar

Foto Beni Guntarman

Cerdas, dan perlu ketajaman pikiran untuk menyimak isi puisi ini

Puisi ini ditulis dengan kecerdasan, agak sulit disimak, namun bila sedikit jeli ada nuansa bathiniah yang diungkapkan dng cara yang sangat cerdas, dan kunci pemahamannya di letakkan di akhir puisi. Saya suka puisi ini.

Beni Guntarman

Foto Saiful Rachman

Mas Beni

Mas Beni Gutarman,. terimakasih mas, saya juga sangat terkesan dg karya-karya milik mas Beni, saya masih perlu bnyak belajar dari mas Beni, semoga mas Beni dapat membimbing saya,..

Foto farida petandra

nice, kalau baca nya sekilas

nice, kalau baca nya sekilas agak susah dipahami,butuh 2-3 kali baca.hehe maklum tidak biasa dengan puisi tersirat.

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler