Dingin selimut bagi nadi
gelora beku menyapu alam
Mereka berdiri disana !
yang datang menunggangi angin mati
lalu turun diantara anak hujan
Tak menyapa
Tapi
Mereka tahu aku !
Aku melayani tabir rahasia
gemuruhkah itu atau ia malaikat ?
mengajakku dalam genggaman tangannya
ke ruang keterasingan
Kemana aku ..
Kemana ruh di tambatkan
Meskipun aku bersembunyi
hakikatku nyata bagi yang melintasi
‘Lihat ! anak itu rubuh oleh hujan !
Kedua kakinya tak kuasa menopang tubuh !
Aku bagai bunga yang bertunas
pada dialog yang tak akan dimengerti
sepenggalpun artinya…
oleh cawan kebodohan
yang menganggap kematian sebatas khayalan
Komentar
Tulis komentar baru