Ah, ternyata itu kamu.
Berdiri diantara rintiknya yang begitu aku sukai itu.
Sejenak aku terpaku.
Kuusap embun jendela kamarku.
Aku tertipu.
Kau tak disitu.
Ah, ternyata aku terlalu rindu.
Ah, mungkin kau tak tahu sedang apa diriku.
Duduk disamping jendela memandang tetesan derasnya yang begitu kausukai itu.
Kuusap embun jendela kamarku.
Ingin rasanya bertemu.
Doaku.
Semoga Tuhan selalu menjagamu.
Ah, mungkin ini yang dirasakan bapak ketika rindu kepada ibu.
Komentar
Tulis komentar baru