Berjalan ditepi keramaian
Menatap pilu jerit anak kelaparan
Mengais rizki dari tumupukan mutiara negeri
Tumpukan mutiara disudut remang Bantar Gebang
Tidur beralaskan tikar dan beratap mimpi
Terus berusaha hidup meski ajal didepan mata
Jerit tangis rakyat jelata yang mengharap iba kaum penguasa
Janji manis yang berujung dusta
Kami terima lapang dada
Dibalik temaram senja kami berlari mengejar mimpi
Ditepi kejamnya ibukota kami sandarkan cita-cita
Jalanan yang kami harap tak selamanya suram
ternyata hanya berujung petaka
Penguasa dengarlah jerit pilu hati kami
Jerit meminta ditengah himpitan doa
Komentar
Tulis komentar baru