Pada lengkung langit yang hitam kulihat kedua bola matamu menyala
Bagai kunang-kunang yang terbang di sepanjang lorong sunyi
Detak jantungku memanggil-manggilmu
Melepaskan sekawanan burung untuk hinggap pada kecemasanmu
Sebuah lagu rindu mengalun dari dalam dada
Kesedihan menari bersama rumbai-rumbai pohon kelapa
Dan detak jam pada dinding perlahan melubangi hatiku yang kering
Berapa lama harus sentuh tubuh jarak?
Mataku menggenang bagai muara didesaki rintik hujan
Rontok ranting dan daun kubiarkan menyembunyikan air yang jatuh
Sebab aku adalah mercusuar di pantai kesedihanmu
Kau tahu, kerinduanku ini adalah semilir angin yang merayap
Dalam rongga nafasku yang akan kuantarkan padamu.
O, cintaku, pikiranku terus memburumu, ciuman demi ciuman
Akan kulesatkan pada bibirmu melalui doa-doa di sepanjang malamku
April 2019
Komentar
Tulis komentar baru