Serpihan puisi perempuan
Kita berada di suatu tempat
Musim yang kita tunggu
Kemarau akan berlalu
Katamu biarkanlah
Terlena kau menatapku
Purnama disisi gunung
Sebuah keindahan
Langka
Saat menunggu musim
Gundah hujan sepayung dengan dengki
Wujut nyata
Tak bisa disatukan antara kau dan aku
Lelah tumpahkan rindu
Lupa janji kita sumpah serapah
Di bola mata aku bercermin, mencari sifatmu
Dan jati diri
Hujan sampai pagi
Aku terlena
Malam aku terangsang dengan sunyi
Kabut datang seketika, jelmaan
Aku kehilang arah
Musim kemarau panjang
Bangun Rejo 2014
Komentar
Tulis komentar baru