Skip to Content

Elegi Kerinduan

Foto Rasull abidin

Elegi Kerinduan

 

Menatap rembulan

Yang bergantung di kelam jagat raya

Wajahnya sendu berkerudung awan buram...

 

Sepintas kelelawar melintas,

Menepi di ujung temaram

Aroma kembang malam kian menggoda

Di bawa hembusan nafas alam

Menidurkan burung burung

Dan para kunang

 

Menatap rembulan

Di bawah sinaran gemintang

Yang berpancar  warna suram

Menjadi sejuta kerinduan

Pada pesona kampung halaman

 

Serasa jiwa khabarkan kepadanya,

Aku yang tertegun di ujung rindu

Hingga riak gelombang berbisik

Pada hamparan pantai...pada pasir,

Pada ikan, pada batu, pada kumbang

Dan Pada perahu yang ditambatkan

 

Aku rindu...

Kepada nyanyiannya

Ketika lengkingan sang jantan

Memanggil fajar

Dan aku mengisi air kolam

 

Aku rindu...

Kepada doa doanya

Ketika gema adzan berkumandang

Menyongsong hari yang enggan berganti

Dan aku tenggelam,

Tenggelam dalam pujian kepadaMU

 

Aku rindu...

Pada butiran sejuk embun pagi

Yang selalu aku raih dalam genggaman tangan

Di padang hijau rerumputan

Dan aneka warna kembang liar

Yang bermekaran

 

Aku rindu...

Pada ocehan para nelayan

Samar samar dari kejauhan

Menghadang ombak dengan layar

Menyeruak kedamaian

Hingga ke dasar sanubari terdalam

Dan menghias pesona jingga matahari

 

Aku rindu...

Ketika petani pemikul jambu dan bengkoang

Berjajar ditepian jalan

Menghempaskan keresahan

Dengan keceriaan tentang nasib

Keringat dan dengus nafasnya

Menjadi satu dalam irama tongkat bambu

Memecah dingin pagi

Menjadi semangat membelah mimpi

 

Dan kini Aku menjadi rindu,

Karena peradapan telah berganti

Dan semua itu tak ada lagi

Musnah di telan buih gelombang kehidupan.

 

 

Rasull abidin, 3 april 2013

Jakarta.

Komentar

Foto Reni Nur Afifah-WAJ

tak bosan dari awal hingga

tak bosan dari awal hingga usai sajak kubaca. indah

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler