EMAS DAN BERAS
Sebuah negeri yang lucu
rajanya-pun tampak seperti orang dungu
pemerintahannya cuma bisa bikin resah dan kacau balau
penduduknya banyak yang angkuh selebihnya sedikit-sedikit galau
Sebuah negeri yang unik
segalanya memang menarik
sehingga banyak kerajaan-kerajaan yang tertarik
terjun dalam kancah politik sebagai trik dan taktik
Sebuah negeri yang subur
dulu rakyatnya cukup makmur
kini segala asa telah terkubur
padi dilumbung hanya cukup untuk membuat bubur
Sebuah negeri yang mewah
sejauh mata memandang hijau menguning bentangan- bentangan sawah
demi kereta kencana dan rumah mewah akhirnya dijual sangat murah
dulu sawah kini bangunan-bangunan megah
Sebuah negeri yang cemas
rakyatnya terlantar kekurangan beras
dari sudut kesudut yang dipanen hanyalah emas
hingga langkalah panenan beras
sebuah negeri yang na’as
dulu murahlah harga beras mahalah harga emas
tak lama lagi beraslah yang akan diburu melebihi emas
karena perut membutuhkan beras
Jendela Sastra
Komentar
Senang kita membacanya cipta
Senang kita membacanya cipta sastra anda hidup dan menarik sesuai benar dgn masa kini di kita kini......
by:dame tobing.
terimakasih atas kunjungan
terimakasih atas kunjungan dan apresiasinya saudari Dame Tobing. Demikianlah realita kehidupan dewasa ini. Sumber-sumber mineral dikeruk sehingga untuk kedepannya bumi kita menjadi bumi yang sakit. Sawah dan hutan digunduli, perumahan dan gedung-gedung megah yang tumbuh sebagai gantinya.Negeri ini seharusnya dikenal dunia, dihargai dunia, dan dijunjung oleh dunia karena kseuburannya. Seharusnya dunia menjadi ketergantungan dengan beras negeri ini. Seharusnya negeri ini menjadi negeri penghasil beras terbesar didunia. Bukankah itu akan membanggakan?
Salam sastra :)
Puisi yang menarik
sesuai dengan judulnya beras dan emas , keduanya mimiliki nilai yang sama. tetapi jika bicara angka, semuanya jadi berbeda
Terimakasih atas apresiasinya
Terimakasih atas apresiasinya saudara Cipto Junaedi.
benar sekali, jika berbicara masalah angka emaslah yang lebih berkasta, namun walaupun beras sekelas sudra orang berkasta dewapun sangat tergantung padanya.
Salam Sastra
Sukses selalu
Tulis komentar baru