Suaramu, alunan ombak laut yang tak berkesudahan
Kuabaikan suara-suaramu dipanggang birunya waktu
Berjatuhan ia, melayang bersama dedaunan kuning
Bersemayam di bumi, menjadi yang terleburkan
Aku bukan serupa gunung, bukan pula serupa matahari
Engkau menyeruku dalam gelap dan terangnya jalanku
Memanggil-manggil ruh puisi yang telah kubenamkan
Membangkitkan cinta dan rinduku di pusaran waktu
Bangkitlah buih-buih yang lama terpendam di pasir
Menemui ombak, menemui laut, dan menemui sungainya
Bangkit ia karena mendengarkan seruanmu yang agung
Dan menghadaplah ia kepadamu dengan kesaksiannya
Tidakkah engkau puas mendengarkan kesaksiannya?
Ya! Engkau boleh ambil yang telah membentuk wujudku
Dialah darahku, jantungku, dan juga nafasku, ambillah!
Tetapi engkau tidak akan mampu membunuh cintaku
Engkau simak ketinggian puncak Gunung Merapi
Simak pula sifat matahari saat ia terbit dan tenggelam
Buka lebar-lebar matamu, tatap ke dalam palung jiwaku
Dapatkah engkau menemukan keduanya di dalam hatiku?
Btm2015
Komentar
Tulis komentar baru