Skip to Content

“Eross”

Foto adinya

Semua bukan manis yang pernah ditulis ..

Hanya selaksa keinginan untuk mencorat garis ...

Terhadap kesalahanku sendiri yang terlampau sinis,

Hanya sepenggal kertas yang miris ....

 

Ocehan kisah dalam angan, sampai kuterbangun, habis pula semua sebab untuk mengoceh. Sampai matahari pagi menembus jendela kamar yang berantakan, sampai hujan deras malam buta membasahi telinga dan mata...

Bersandar di dinding melihat mereka, lalu lalang, merekam apa yang mereka buat untuk kemudian melupakannya. Kaki bersila tersenyumsenyum menangkap tingkah manusia, untuk kemudian diam meninggalkan mereka.

Karena setiap bicara miliki makna, maka telusuri sendiri makna itu. Sebab aku sendiri tak suka membuat diriku bermakna bagi diadia. Dipohon yang rindang itu ku bersendawa, tanpa seorangpun mendengar walau sekalipun kutertawa. Dijalanjalan  sepi itu hanya berkejaran dengan diri sendiri, tanpa sedikitpun mencari kerinduan dalam diri diadia untuk memperbaiki dirinya. Soal yang tak perlu dipersoalkan, dibuat banyak alasan.

 

Semua bukan manis yang pernah ditulis ..

Hanya selaksa keinginan untuk mencorat garis ...

Terhadap kesalahanku sendiri yang terlampau sinis,

Hanya sepenggal kertas yang miris ....

 

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler