Aku benci langit.
Benci bumi.
Benci pada segalanya.
Aku muak: mengapa
semua berlomba-lomba cari perkara??
Kapan kita mau belajar tersenyum? Atau
belajar menikmati perkataan Tuhan???
Aku baru paham: bahwa "kitalah
yang selalu dengan bangganya mengusir Tuhan dari depan pintu."
Sebab aku tak menemukannya lagi. Dimana?
Disurau? Di Gereja?
Di Pura? Di Taman-taman?
Di Puncak gunung? Tak tampak...
Dia sungguh telah terlalu hilang. Adakah:
dihatimu??? Mana? Aku!
Tuhan sedang sama-sama menangis.
Saling kecarian!
Meraung meratapi waktu yang telah membusuk
dan berulat olehmu..
Samosir '15
Komentar
Tulis komentar baru