Gairah puisiku menjadi gunung es yang tak akan mencair
Patahannya kubenamkan dalam bait-bait jadi hidup dan mengalir
Maka sajak-sajak membentang sebagai oase dan sungai-sungai:
permulaan dari masyarakat kata-kata
Aku melahirkan puisi dari kepastian hari kiamat
Dari waktu-waktu dalam tubuh sejarah
Seputar elegi, bagja, dan petaka yang terjaga
Dari zaman ke zaman dalam wujud yang menyempurnakan:
ruh cerah yang dimulai oleh para sufi, penyair, dan para penyihir
Puisi adalah kenyataan, hidup, dan ada
Aku membagi diriku ke dalamnya dengan buta
Ini puisi adalah kita
Menyempurnakan bersama zaman
Bandung, Juli 2011
Komentar
Tulis komentar baru