sayang, ambilkan korek, akan kunyalakan
lilin ini untuk menerangi malam kita
untuk menerangi masa depan kita
dan untuk mengisi perut-perut kosong kita
dengan sesuatu selain kebencian
sayang, ini aku punya segelas susu hangat
minumlah, namun sisakan sedikit untuku
tak usah setengah, tak usah seperempat
sekedarnya saja, seseruput saja
sayang, dengar, aku tau kita orang tak punya
publik bilang kita gelandangan, yang menggelinding
dari jalan ke jalan, dari aspal ke aspal
makanan kita adalah cita-cita dan cacian
pakaian kita adalah makian dan umpatan
aku tahu, aku tidak bodoh
namun sayang, berterima kasihlah kepada tuhan sejenak
dinsos-atau apalah ejaanya itu masih teguh berpegang
pada dogma pasal tiga puluh empat ayat pertama
ya betul, kau tidak usah khawatir
nasib kita sebagai peliharaan sudah dianggarkan
dan matinya kita akan mengisi kantong-kantong tukang gali kubur
sayang, boleh orang bilang kita gelandangan
tapi soal update berita kita jos, jago tiada tara
dunia dari timur ke barat, dari selatan ke utara, kita tahu semua
kalau ditanya, kau bilang bahkan rumah kita berbilik pamphlet
dan berlantai koran-koran linimasa
tentu kau tahu sayang, di suatu sudut di dunia ini, banyak
gelandangan seperti kita, saudara-saudara kita
yang sama sama menggelinding
namun mereka menggelinding dijalan bersama ketakukan
ditemani orkestra harmoni suara mortir dan bangunan yang roboh
sementara ditepian, dunia tertawa dan menglebih hinakan
mereka lagi, dan lagi
Irak, Cechnya, Aleppo, Rohingnya
mereka menggelinding kesana kemari, hanya untuk lebih cepat
bertemu tuhan mereka di pintu surga
Sayang, malam kita walau hening tetapi syahdu
lilin kita bergoyang-goyang merapal asap
yang memenuhi perut-perut kita seolah mereka adalah tempe,
dan nasi putih yang mengepul
jangan menghardik, jangan menyela !
kuberitahu sayang, bahkan fantasi ini adalah sebuah ni'mat
punya kemampuan untuk berfantasi saja, disana saudara kita sudah bersyukur
karena diatas langit masih ada langit
dan dibawah bumi masih ada bumi
sayang, angkat tanganmu sebentar
apalah yang gelandangan menggelinding seperti kita punya
makanya kita minta ke tuhan, kita masih punya iman
ayo kita minta kemenangan kepada tuhan
jangan kau doakan kemenangan Amerika, sayang
jangan pula kau doakan kemenangan Rusia
atau Assad, atau al-Baghadi, atau Aung San
kita doakan kemenangan saudara-saudara kita
kemenangan mereka melawan nasib
kemenangan mereka melawan durjana
sayang, lilin kita sudah hampir telas
tiuplah sampai mati sayang, ayo kita tidur
dan bawa saudara-saudara kita kedalam mimpi
mimpi kita yang ria dan jenaka.
Komentar
Tulis komentar baru