Pada duabelas angka arloji tua
Jarum detiknya menjelma kedip lentik bulu matamu
Sementara detaknya memacu degup jantung rinduku
Sesederhana itu aku mencintaimu
Yang terkadang aku kasihan
Tubuhmu sendirian di ujung hatiku
Pada akhirnya
Sepenuhnya aku sadar
Aku mencintaimu sepanjang duabelas angka arloji tua
28112011
Komentar
Tulis komentar baru