Tak ada nilai yang berarti dalam hidup
Tanpa ada air di gersangnya gurun
Satu emas tak ada arti
Dibanding air dikala itu
Dialah airku
Padang pasir pun akan semakin tandus
Jika airmu kurang dalam jiwaku
Sebagai penawar kerongkongan akan cintamu
Menuaikan keringat
Dalam lelahnya perjalanan
Gurun pun sempat bertukar
Menjadi mata air yang panas
Hanya kau lahairku sebagai penyejuk
Sebagai pelembab diriku yang panas
Walau gurun tak dapat meranggut
Hanya cinta dapat menjemput
Di teriknya rasa ini
Pasir jadi saksi akan rasa ini
Pasir-pasir bernyawa menyapaku dalam perih
Mengundang angin meniupkan jauh diriku
Sehingga aku terjatuh pada keterpurukan
Ku tahu kita masih ada ikatan
Namun aku tak bisa menutupi teriknya matahari
Bukittinggi, 27 Maret 2012
Sulthan Qim Al-Fateeh dan Martha Zhahira El-Kutuby
Komentar
Tulis komentar baru