Skip to Content

Hampir Dua Belas Tepat

Foto mim yudiarto

Hampir duabelas tepat.  Sedang beredar dalam tubuhku malam ini sungai sungai.  Menyeret ketermanguan akan sebuah hiruk pikuk.  Suara gemuruh menimpa batu batu, adalah rinduku yang menyatu.  Liuknya pada kelokan kelokan tajam.  Membuat arusnya memelan perlahan perlahan.  Dansanya pada jeram jeram berbahaya.  Sanggup menenggelamkan atau menghempaskan.  Kapan saja.  Pada saat seperti ini.  Wirid bukan sekedar pelipur sepi.

Suara anak cicak yang tersesat.  Membuka mataku lebar lebar.  Ada api sedang menyala dalam jiwaku.  Membakar habis tungku tungku buatan yang aku susun dari kepedihan dan rasa ngilu.  Gemeretaknya saat menghanguskan anak kayu, adalah lahapan pada semangat yang selalu kelaparan.  Saat apinya mencapai tingginya kesadaran, sajadah seharusnya bukan lagi pelarian.

Angin memulai kembaranya di hatiku.  Awalnya meniupkan kantuk dengan cara terbata bata.  Lalu membadai begitu saja membabi buta.  Melewati segala musim yang pernah hadir.  Seperti hendak berkata; Badai belum akan mereda, jika do’a do’a yang terucap hanya sebatas latihan untuk mengeja.

Jakarta, 19 April 2017

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler