Sore ini aku duduk diatas sebuah batang pohon yang sudah jadi bangku,
melepas batas yang selama ini mendindingi netra juga rasa Itu laut,
hamparan yang mesti kurenangi untuk bisa sampai padamu
Aku mulai mencintai jarak yang ada
sebab tanpanya,
mungkin sekarang kita sudah tak lagi bisa menikmati (rasa yang kita duga adalah) cinta..
Itu laut, ada pemecah ombak
yang meredakan deburannya
Kita bisa duduk sama-sama diatasnya
berdua, berempat, bersama mereka
Nanti kubawa gitar dan kopi
lalu kita sama-sama bernyanyi
Senja sebentar lagi disini
Dan aku masih saja menanti,
bila mungkin Tuhan berkenan berbaik hati menerbangkanmu kemari,
mengentaskanmu dari imaji
Sebab semakin hari,
aku semakin ingin bisa menyentuhmu menciummu..
dan jujur saja,
lebih dari semua itu..
Jangan tanya apa,
aku malu..
30 Hari berpuisi, 30 hari bersajak, atau apa saja kau sebut itu, kini juga akan jadi kerjaanku..
Komentar
Ini sekedar komentar
Pengungkapan rasa rindu yang begitu indah. Diksi yang terpilih begitu apik, tapi sayang diakhiri dengan satu baris yang [menurut pandangan saya] mengganggu.
Salam,
Teruslah berkarya.
akhirnya yang kurang?? secara
akhirnya yang kurang?? secara keseluruhan mempunyai makna yang padat,, gaya bahasa juga bagus.. salam sastra!
SALAM KENAL puisinya bagus,
SALAM KENAL
puisinya bagus, salam kenal dari ujung timur Madura
salam kenal
puisinya bagus... pemilihan katanya juga menarik. sx lg salam kenal
vivi
salam kenal
bagus banget diksinya,,,,
salam kenal ^^
PUISINYA BAGUS
salam kenal,
wah bagus banget lho puisinya.diksi nya okey. terus berkarya yaaaa,
great
great
OK
Rasa yg tersampaikan dengan kata
menghanyut larut
menghanyut larut
Tulis komentar baru