Skip to Content

Hidup itu ...

Foto Samudera Yekti

seperti bidadari, ketika aku lihat senyum itu

bukan soal wajah mu nan rupawan

namun ketika kusadari, bahwa senyum itu sarat dengan cerita

akan kesedihan panjang dan ingin yang melelahkan

berkalang kabut keinginan juga badai kehidupan

lalu kulihat, kau kibaskan rambut menantang angin

kemudian kau berseru

.. biarlah hari membawa kisahnya sendiri-sendiri pada masing-masing jiwa..

ditebar oleh malaikat menjelang subuh

lalu kita terbangun dari mimpi

dan terjaga sepenuhnya, terseret arus hingga ke tepian samudera

dan mungkin saja raga kita telah tidak utuh sesampainya di sana

bahkan, mungkin ajal membuka pintunya lebar-lebar

menyambut setibanya kita disana, dengan tubuh tercabik cabik dan baju compang camping

...

akan tetapi kekasih ...

jiwa kita tak kan musnah

ruh kita tetap utuh

seperti air, sedikitpun tak pernah berkurang,

hanya berubah bentuk

berganti ruang

dari tanah, kembali ke tanah

menguap lalu menjadi hujan

...

terakhir, aku dengar kau berbisik lirih

kita ikuti saja arusnya...

sayang

 


nocturno, ketika hujan tak kuasa menghapus kemilau jingga di kaki langit

menjelang pergantian senja menjadi malam (maghrib)

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler