Aku memanggil kekasih yang telah lelap terbaring dalam tidur panjang
Dengan bibir bodoh mengucap mantera, kalimat puja, lagu sendu, dan air mata
Aku berharap kekasih menggeliat, berjalan, dengan cinta dia datang
Untukku dibawakannya hidangan dan berkereta-kereta kunci istana
Kekasih yang hidup telah aku matikan kini kupanggil setiap hari
Kupuja kekasih dalam untaian sajak, kupuji dalam bait-bait puisi
Kupandang dan kudengar mesra, kupeluk utuh kudekap dalam gelap arti
Ini aku disini berkecimpung dalam bingung laut yang ada tanpa garam
Ini aku disini berenang dalam bimbang purnama yang ada tanpa malam
Ini aku disini berjalan dalam siang terangkah atau malam yang kelam
Aku mengerat lidah dan karenanya aku tak tahu pahit dan manis
Kucungkil biji mata dan karenanya aku tak tahu kerikil dan intan
Aku memasung hati dan karenanya aku tak tahu tawa dan tangis
Kubunuh diri dan karenanya aku tak tahu mana harapan dan kenyataan
201812210746_Kotabaru_Karawang
Komentar
Tulis komentar baru