Hitam pitam diam aku
Akhir parit berlendir, jungkalan masalah hati
Memorial sepintas cahaya tertusuk runcing
Terbelai rusukku sejuk lalu membara
Di tempat itu
Eksekusi lampu temaram tubuh janggalku
Dimana lubang itu mukim
Lubang curam kemudian korban tumpah darah
Intelejen masa yang dulu teduh dinaungku
Pria pencucup darah muda
Penghisap relung kewanitaan
Yang dulu murah jiwa, murah setia
Kini sisa satu tinggalan
Warisan dari kebusukan nurani
Dimana aku ada
Ada rengkuhan dari diri yang tercincang
Tragis diratapinya ia sebatang
Satu-satu larik bahagianya
Cipratan kekejiannya kepada bening parasku
Lubang hitam
Dimana semua kebatinanku menelan kenyataan
Ah, adakah orang ingin tolong?
Hilir sibuk mereka tiada pencegah
Ya, ini si kembang baru
Lubang ini masih ada, masih baru, tertanam paten ia di hati, katanya
Komentar
Tulis komentar baru