ho ham katupa katapa aku bersenandung liga-ligu
bintang gemintang berkedip riang dalam buang disepuhnya
sebentuk daun merah jingga duta rasa pada dadara penambat
masih lonas tatapku padamu badan dulang sakudi
ho ham katupa katapa tiga kali kaki kuhentak rancak
sendiri berkayuh pada mantra notang na putes menuju dermaga
jauh di semenanjung tatap mataku menjelma teja dini hari
isyarat itu mercusuar arah melangkah ke tempat mukim leluhurmu
sejenak aku terpasung tuter Intan Karaeng yang merana di tanjung
menangis sepanjang tahun kasihnya tak sampai
ho ham katupa katapa diam aku mematut diri dalam deru
angin renas menampar-nampar daun telinga lamat-lamat
suara Intan Karaeng memenuhi labirin telinga penuh isak
Komentar
Puisi yang sangat bagus...
Puisi yang sangat bagus... aku suka sekali dengan puisi ini. terus berkarya, tau samawa
Tulis komentar baru