Skip to Content

Huwa

Foto Izzul Muttaqin

Aku, yang menitipkan ragaku dalam debu

mulai terbiasa bercengkrana dengan angin

sesekali,terbang menghantam kesadaran

Meruntuhkan sajak yang terbingkai dalam diam. 

 

Namun masih seringkali

ku gantung tanya pada wajah 

sepintas memaksa Tuhan menisbatkan kisahnya 

 

-Siapa yg melahirkan dan melukiskan warna jalanku?-

 

Sejurus kemudian, angin bersabda pada debu

bahwa tubuhnya dapat pula mematahkan reranting

Bangunan besar, bahkan mencabut nyawa

 

lagi-lagi,  aku tertegun

membaca keinginan Tuhan agar tak ada Ilah selainNya.

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler