Idealisme Muka Dua
(kumuflase dimensi pikir dalam khotbah dan syair-syair petani berkursi)
ingin juga kurasakan laju angin
pergi membawaku atau membuang segala, paling tidak setengah dari penatku
ingin juga rasanya kunikamati badai kehidupan
mengembara bersamanya, mengarungi jagat raya
terlunta-lunta, jongkok, berdiri, dan berlari
Setidaknya janganlah penderitaan semu
Tawa dalam duka!
Ingin kuselami samudera di dunia
menemukan atlantis dan menerawang kegelapan dalam jiwaku
mempelajari dusta, atau setidaknya.
Aku porak-poranda!
Bahagia berdiri tepat di tengah-tengah atlantis,
mengkampanyekan bahasa-bahasa dari kegelapan.
Lalu...
Lalu berteriak merdeka
merdeka.
bebas!
bebas?
Gorontalo, 11 Februari 2015
14.35 Wita.
Komentar
Tulis komentar baru