Kepada ilalang di seberang jalan
aku berkisah tentang mabukku tadi malam
Mabuk mencari cinta yang tak pernah hilang dan rindu yang tak pernah padam
Separuh malam aku ditemani daun belimbing lima yang rimbun rindang
Sambil mabuk aku mengukir membentuk patung kata-kata untuk dikenang
Aku bisa berdusta kepada selain engkau tapi tidak kepadamu
Bagaimana bisa karena aku selalu dalam dekapmu yang syahdu
Bagai obor para pengelana kau ada dalam helaan nafas
Dalam desir darah dalam tubuh kau hanyut tanpa bekas
Ilalang, kau lihat aku mabuk, kau lihat aku jatuh tersungkur
Oh ilalang, aku tak bisa lagi mengukur
Padahal tubuh ini hanya sekujur
Aku ingin mabuk lagi, sekarang, nanti malam, dan besoknya juga
Aku ingin tenggelam dalam air kata-kata dalam batas tak terhingga
Dalam mabuk aku tak tahu apa siapa mengapa kapan dimana bagaimana
201502170849_Kotabaru_Karawang
Komentar
Tulis komentar baru