Skip to Content

INDONESIA HARI INI

Foto SIHALOHOLISTICK

Indonesia hari ini adalah seratus juta mulut yang berceloteh dengan kebijaksanaan pemerintah orde yang paling baru meskipun kebijaksanaan itu kebijaksanaan yang teramat bodoh tetap saja kita terima dengan mengelus dada.

 

Indonesia hari ini adalah seratus juta lebih mulut yang ternganga, ada yang menuntut kebijaksanaan, ada yang mengumbar janji, ada yang melongo tidak tau apa-apa, ada yang pepura tidak tau, ada yang sibuk dengan hasil korupsi, dan ada yang memang kelaparan.

 

Indonesia hari ini adalah Indonesia enam puluh lima tahun yang lalu yang punya banyak kekayaan tapi tidak punya kemampuan.

 

Indonesia hari ini adalah bukan Indonesia yang dulu lagi yang gagah perkasa melawan kolonial penjajah dengan bermodalkan bambu runcing tapi hari ini bambu runcing itu telah tumpul, busuk, dan rapuh.

 

Indonesia hari ini adalah bukan lagi Indonesia yang punya semboyan SEMANGAT ’45 tapi Indonesia hari ini adalah Indonesia yang gentar dengan gertakan si MALINGSIAL.

 

Indonesia hari ini adalah tetap Indonesiaku yang dulu, namun harga dirinya telah dibiarkan penguasa Orde Paling Baru terinjak-injak oleh pernyataan sikapnya sendiri.

 

Indonesia hari ini adalah tetap Indonesia yang dulu punya generasi muda yang siap berjuang mempertahankan kehormatannya tapi kehormatan itu telah disetubuhi oleh penguasanya sendiri.

 

Indonesia hari ini bukanlah Indonesia yang dulu lagi karena satu persatu kebudayaannya di curi, satu persatu pulaunya dicuri namun pemerintahnya tetap memikirkan aset yang lain. Tapi pemerintahnya tidak sadar semua aset itu akan lenyap dengan pernyataan sikapnya hari ini.

 

Indonesia hari ini akan jauh berbeda dengan Indonesia sepuluh tahun ke depan karena ribuan pulaunya akan tinggal hitungan jari tangan saja, karena ribuan kebudayaannya akan tinggal hitungan jari tangan belaka, dan ribuan asetnya yang berharga akan tinggal hitungan jari tangan juga.

 

Indonesia hari ini adalah cerminan Indonesia berpuluh tahun ke depan. Mari kita tanya hati kecil kita akan seperti apa kita jadikan Indonesia kita ini! Apakah kita biarkan jadi sebuah kenangan yang berisi bambu runcing sebagai kisah klosal semata? Mari kita renungan nasib Indonesia kita ini! Mari kita pikirkan perjuangan para pahlawan yang telah gugur! Karena, jika semua itu jadi sebuah kenangan, kita juga yang akan menangis.

 

Wallahua’lam bis shawab

: Hanya Tuhanlah yang Maha Tahu.


Andam Dewi.

Rabu, 8 September 2010

Pukul 05.45 WIB

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler