Skip to Content

Ingin Jadi Penyair

Foto Arfi Sn

Dalam malam-malam biasa kau hadir di langit-langit kamarku yang bocor

tersenyum sendirian dengan keterpaksaan.

Saat angin malam merangsek qalbu aku bertanya

-siapakah gerangan?-

 

dari lantai kamarku yang berdebu

dari jendela keruh yang keropos

dari sorot lampu tidur yang menari

dari ranjang yang belum sempat aku buat goyang

kau hadir menadahkan tangan dengan kaki yang buntung sambil kelaparan

meminta cinta padaku

-mengapa gerangan?- tanyaku

sedang kau merangkak pergi

 

"ah sendiri lagi" ucap jam dinding tua yang sudah renta

detak detiknya berjalan lambat, angka-angkanya pun tak semangat. tetapi malam berangsur tanpa terasa

 

dalam malam-malam biasa aku sendiri ditemani sepi

ketambah tangismu yang membentur hati aku simpan baik-baik di atas kasur butut

"selimuti, jaga dia!" teriak lemari reyot yang menampung baju-baju bekas

 

ah di kamar ini aku sendirian

tanpa teman membayang selalu wajahmu yang hina

dalam gelap, pekat dan sepinya malam-malam biasa

ingin aku lukis wajahmu dengan kata-kata sebelum habis umurku

 

oh, kali ini aku ingin jadi penyair untukmu!


Buat mereka yang tertindas (puisi pertama Arfi Sn)

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler