Jakarta Simalakama
Subuh di Salemba
tak seperti biasanya
selayak para pemeluk teguh
yang berlomba menjemput
remah-remah bintang jatuh
carut serta sedikit berkeriput
sekelilingnya
Ada juga beberapa tetangga
sibuk mencari tempat bertapa
jatuh tergelincuh kumuh
di pelataran peron kramat sentiong
bisnis dupa mereka amsyong
digondol bencong
Juga
alangkah indah
bila gadis rasyid
bertukar ludah pada mulut duda tionghoa
kala penetrasi tingkat tinggi
dalam motel prostitusi
paripurna tiada tara
untuk harga delapan puluh juta
bukan grosir
afair
jadi tak usahlah kalian bersitir nyinyir cibir
Kemudian di samping balaikota
para sahaya politika bergelut kata terlampau ribut,
berebut cara bagaimana ;
legislasi poligini bisa dilegitimasi
bukan untuk pasutri
tapi buat para pemimpin oposisi
biar tak ada lagi konspirasi dagang sapi
Lalu
bagaimana nasib kami
warga marjinal yang lama hidup terpapar pedih peri
kartu identitas pun tak kunjung naik cetak
alasannya cekak
apa mungkin sengaja ditunda
atau sekedar untuk memperlambat turun tahta
lagipula
dana sudah habis entah kemana;
pelesir ke pulau seribu,
mungkin juga
buat membangun istana
di puncak mahameru
atau justru itu yang membuat kita semakin kaya marabahaya
Maka
bolehlah kami meminta
pada Dzat yang erat mengenggam ubun-ubun makhluk
suaka surga
dari empat perkara ;
siksa jahannam neraka,
siksa kubur,
fitnah hidup dan mati,
fitnah jahat bin laknat Al-Masih Ad-Dajjal
Januari 2019
Komentar
Tulis komentar baru