Skip to Content

Jangan Menangis Sayang

Foto Jabrik

"jangan menangis sayang.." aku tak mampu untuk mengusap airmata yang kau pertanyakan pada kerinduanmu malam ini.. aku yang sempat bertegar pada lipatan jarak yang menuliskan apa-apa yang kita yakini adalah penantian, terpaksa harus juga menelagakan airmata dikantung-kantung kerinduan dalam tengadahku.. ketika engkau berkata dalam isak yang kau tuliskan.. "aku menangis mengingatmu.."

airmata adalah segala ketidakberdayaan kita mengungkap sebait rasa ketika kita tak mampu untuk menyatu dalam ketergenggaman malam ini.. dan ketika gemintang ikut berlebam untuk semua keterbatasan yang ada, untuk genangan airmata yang diteteskan, dan untuk harap yang pernah kita titipkan pada doa-doa.. aku tetap akan menujumu dalam setiap jerat yang kelak terhadirkan..

"aku sayang padamu.." dan itu berulang-ulang kali kukatakan pada apa yang telah kita tunaikan dilembaran-lembaran kisah yang belum sempat mengering.. yang masih saja akan tertulis kisah-kisah lain tentang kita disana, ketika malam selalu menjadi aroma kegetiran yang enggan kita jadikan kepedihan yang sesungguhnya.. juga yang akan selalu kukatakan padamu ketika kudengar engkau mulai berairmata..

"jangan menangis sayang.." semua yang tertuliskan dan kita yakini dalam bentang-bentang kerinduan yang terlampau sesak ini akan menyaksi dalam segala tempuhannya ketika kelak kita ditemu-satukan..


ditulis oleh Theo Jabrik Pada: 17 Januari 2015; Jam 1:32

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler