Jawaban

bukan nasib datang mengendap, ini hidup, redam - gelap - pekat kita - binatang - diburu sifat kita sendiri satu memaki sunyi, satu lagi bunuh diri tapi nasib adalah kesunyian masing masing, dan nasib terbaik adalah tidak dilahirkan. dimana kita bukan jiwa jiwa yang seberuntung itu. hidup untuk menatapi dinding merah yang sama dan meneguk kopi kopi hangat di pagi buta. untuk memutuskan apa kau akan mati pagi itu, atau sekedar berdialog dengan hampa. dalam tanya sesungguhnya untuk apa kau bertahan selama ini, untuk apa semua segala kekosongan yang kau jalani, untuk apa. disaat ambisimu gelap gulita, apalagi dapat kau katakan selain mengutuki bumi ilusi dalam butiran antidepressant yang kau telan. di ambang jiwa menggenang dalam setengah kematian. matahari itu ilusi apa yg manusia punya adalah semesta gelap di kepala cahaya, adanya di tatap nanar sebuah penerimaan seorang teman pernahkah kau bertanya pada dirimu, tentang arti penerimaan? dimana kau diterima tanpa harus dimengerti, tanpa dipahami, sepenuhnya, hanya diterima. apapun jawaban yang ada di kepalamu, mungkin kita sama, mungkin kita berbeda. aku sendiri masih mencari, selain penerimaan dari diriku sendiri. Oleh : tuhandalamkoma