Meronta pada padang luas menghampar
Sekali temuilah detik pilu menghujat buah angan
Meringkuk pada dentum nasib yang tak pernah berujar
Ilalang ilalang senja merapuh
Lapar di terpa seribu amukan panas
Lalu apa adaya
Ia pun demikian adanya
Basah namun air mata
Keriput namun duka nestapa
Oh kemana masa yang akan datang
Diterpa apa pada masa lalu
Hingga kemesraan semesta dan cinta tak sanggup merangkul iba
Tetaplah kering adanya
Pada daun
Pada batang
Pada kehidupan
Pada hati
Hari ini dan sampai kapan menjenguk usai
Sementara di kaki bukit ini gelora cinta tak sanggup ulurkan tangan
Sedang silir angin mengusik tak berani menyapa
Ada apa gerangan?
Luluh lantah kalbu menabung tanya
Pada kata dan jejak yang ada
Komentar
Tulis komentar baru