Skip to Content

Jemari Belati

Foto Hafney Maulana

Jejak yang kau tinggalkan di pasir pantai

telah hapus diterpa gelombang pasang

tempat anak anakmu kejar kejaran

dengan kelender yang berguguran

“Dimana rumah kita?” katamu.

Begitulah waktu berubah dari satu wajah ke wajah lain

Lalu kenapa kau masih ragu?

 

Lihatlah bayangmu di balik embun.

Tersenyum mengagumi jatuhnya hujan

pada rindumu yang kedinginan.

“Lalu kenapa wajah kita begitu absurd?”

kau coba memahami desir hujan

yang mematuk jendela begitu sunyi memagut cinta

 

Lalu kau pun berlari

menggores rindumu dengan jemari belati yang sepi

 

 

Dokumentasi Sastra Mandiri, Tbh, Nop 2010

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler