Skip to Content

KABUT FAJAR

Foto Felix Umaratu

KABUT FAJAR                           

Ada kabut fajar di pagi hari

Menemani embun yang menghiasi  dedaunan

Cakrawala hadir meneduhkan  segala jiwa

Di sudut  depan rumah dinding  atap rumbia

Di atas tumpukan batu-batu  karang rekah

Kuterdiam menghela napas ingin bicara

 

Curahan hatiku melayang sedikit demi sedikit

Di sini jiwaku menatap wajah-wajah nisan bisu

Tergambarkan senyum lirih pahlawan lampau

Yang tak lagi bernala-nala akan kesejahteraan

Dan terlepas dari persoalan kehidupan nyata

Apa yang kutiru dari jejak mereka yang telah tiada

 

Kalau boleh, aku hanya mengajak cucu-cucuku

Membentangkan tikar meletakkan rehal

Meletakkan kitab dan alquran

Sambil mendengarkan ceramah-ceramah lampau

Untuk menata hidup masa kini

Mereka pun bertakwa atas Penata semesta.


Kabut fajar berakhir di hari siang

Kabut jiwa dalam ragaku masih muram

Hati tergoyahkan gerak gerik cucu-cucuku

Yang tak lagi blak-blakan bercerita tentang kisahnya

Tapi apa yang kuberi, tak bisa kuberi sekedar bayang

Mereka ingin  bukti bukan janji

 

  Aku hanya bisa memberi elus  dalam tidur

  Aku hanya bisa bercerita tentang abunawas

  Biarlah mereka  bermimpi menjadi orang terhormat yang tepok

  Agar mereka  tetap gemilang  menghadap bui

  Dan aku, biar  tetap menjamah hampa.

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler