Skip to Content

Kamar Langit yang Jingga

Foto Hudaagsefpawan

Di genangan matamu

Kulihat kupu-kupu menabur mimpi-mimpi malam

Bunga-bunga merah

Bercahaya pada lengkung bibirmu

Seperti halnya sihir

Suaramu adalah mantra-mantra

Yang menghijaukan dadaku yang kering

 

Cintaku, dalam baris tahun-tahun yang berlari

Hatiku yang parau disusupi kehitaman langit hingga menjadi buta

Ketika matahari menanggalkan daun-daun pada pepohonan

Dan hujan menumbuhkan benih-benih baru

Sesungguhnya pikiranku ingin melepaskan diri ke angkasa

Tapi untuk apa aku terbang, jika sayap-sayap cinta lumpuh di dasar jurang kerisauan

 

Cintaku, dalam kesedihanmu 

Burung-burung camar memasuki hatiku yang sepi

Berontak dan mematuk-matuk jiwaku yang terluka

Sungguh kepedihan ini menjadi bayangan pekat yang menutupi mataku

Sehingga aku menjadi buta

 

Cintaku, dalam diammu

Kuburu kata-kata yang berloncatan bagai kijang-kijang liar

Yang menari dalam alam khayalku

Tiang-tiang kebencian runtuh,  bunga-bunga kebajikan tumbuh

Lalu dengan puisi kumaknai kita bercinta di kamar langit yang jingga.

 

April 2019

 

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler