Skip to Content

KAMBING HITAM

Foto Pena Hasan Bsaidi

semua jari menudingnya, semua mata menghakimi

siapa yang membela, siapa yang coba menyelidiki mencari bukti

akan segera dicap terlibat, divonis sebagai pengkhianat

 

sebagai terdakwa di bangku pesakitan

sebagai tumbal dari semua dosa dan kesalahan 

sendirian, kambing hitam itu terhukum tanpa pengadilan

 

 tapi ia tak pernah menyerah, semangatnya tak pernah patah

kambing hitam itu bangkit dan

 

kini, di bawah tatapan panas bintang-bintang yang redup

 di bawah dendam macan-macan yang gagal membunuhnya

kambing hitam itu muncul kembali, ia melangkah, ia meluru ke hadapan

 

di tengah carut-marutnya gelanggang percaturan

 kambing hitam itu menari bak kuda hitam 

, membuat lawan ketakutan

 

dalam setiap zaman dan kekuasaan

dalam setiap percaturan dan topeng kepentingan

kambing hitam itu memang selalu dibutuhkan

 

dari setiap kesalahan dan kegagalan

kambing hitam itu memang paling gampang dijadikan korban

tapi suatu waktu, kaki kambing hitam itu 'kan berdiri, menendang kepalamu yang syarat nafsu

 

pada saatnya cahaya tiba, terang-benderanglah segala fakta

di pengadilan yang sejati, di hadapan pengadil yang paling adil

kambing-kambing hitam itu akan bicara, mulut-mulut hitam itu akan dikunci

 

di suatu tempat yang pasti, di mana kau tak perlu bertanya lagi

apa gunyanya apa yang berguna, mengapa kutulis puisi ini, kau 'kan tahu pada saatnya

di suatu masa yang dijanjikan, di suatu pengadilan, yang tiada di dunia

 

Batam, 13.06.2014

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler