Skip to Content

KAMI DAN SANDIWARA

Foto Pena Hasan Bsaidi

sandiwara itu tak kunjung usai

dan kami adalah penonton-penonton yang  setia

penggandrung drama dan segala romantika

 

kami adalah pencinta dongeng dan mimpi-mimpi

penggemar pendengar nyanyian angin

penikmat pemuja kilau gemintang

 

tapi sebagai sandiwara yang tak pernah sudah

takkan ada cerita yang selalunya indah

 

maka ketika sandiwara itu tiba pada episode kelam mencekam

ketika  jalan ceritanya tak seindah musim janji  dan mimpi kami

kami menjadi penonton-penonton yang  paling pandai mencemooh

pendebat-pendebat yang paling rajin saling menghujat

 

sandiwara itu sambung-bersambung

dan kami adalah penonton-penggemar fanatik

pemuja-pemilih yang berpura-pura lupa

bahwa kamilah yang telah memilih bintang-bin(a)tang itu

 

ya, kamilah pemirsa-pemirsa buta

penonton-penonton yang jadi korban iklan

pemilih-pemilih yang mengutuk pilihan sendiri  

 

sementara di balik layar sana

di ruangan mewah yang tak bisa ditembus kamera  nurani

sutradara, vampir-vampir  dan tikus-tikus berdasi

asyik memotong tumpeng sambil diskusi

memperbaharui skenario-cerita  basi

untuk  tontonan esok hari

 

dan bila jalan ceritanya tak sesuai dengan harapan dan keinginan kami

kami akan berdebat tanpa mikir, saling menghujat sesuka hati

 

: dalam sandiwara panjang ini

jerit  tulang-belulang dari hamparan kuburan tanpa nisan

suara tangisnya makin geram, makin pilu

, tak ada yang mendengarnya

 

Batam, 30.01.2015

Komentar

Foto Faizal Bahari

Bagus sekali

seperti sajak Hasan Bsaidi lainnya, sajak-sajak yang dibungkus rapih dan indah.

Foto Pena Hasan Bsaidi

Selamat malam mas Faizal

Selamat malam mas Faizal Bahari, terima kasih sudah sudi membacanya, salam kenal dan salam sastra

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler