Skip to Content

Kau Pesankan Kopi

Foto Anggit Permadi

 

kau pesankan kopi yang ku suka malam itu

ketika langit tak menunjukan rasi bintang

dan dingin tak tertangguh kulitku, kulit kita

 

kau tunjuk kuburan di selatan

dan celepuk di bawah bulan

 

lalu kau menyapaku dengan buku

dan tiga kata pada halaman pertama

tak mungkin ku lupa

tapi kau terus bicara

padaku, pada buku, dan daun-daun itu

 

“Tuhan” katamu, “tak lagi menyeramkan”

 

“Dia bisa ditawar dan kita tak perlu bertengkar

kita hanya perlu berbagi rasa kopi ini”

 

Angin mulai lamban, detik memberat

langkah orang malam terdengar sarat

kau semakin dekat

setalah tiga teguk kopi hangat

 

Ini bukan perjamuan.

Ini pertemuan yang kudus, dimana indah tak teringkus

 

kau berkata aku mengerti, aku berkata kau mengerti

kau diam aku mengerti, lalu aku diam

namun kau tak mengerti

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler