Skip to Content

Kecemasan Otak Pinggiran

Foto Steven Sitohang
files/user/3318/curb_brain.jpg
curb_brain.jpg

Ketika maha bangunan putih berdiri kokoh

Diarsiteki rezim 'tak bernilai, penuh dusta

Mereka di bawah terik surya menyengat

Terkadang hujan dingin tak' bersahabat

Terus berseru dan berteriak :

"Angkat Tangan Kiri kalian, kawan!!"

 

Kita sudah habis kesabaran

Kita sudah dipenuhi kemarahan

Api Sondang* pun telah membakar semangat dan emosi perlawanan

 

Rakyat terus menangis karena manusia yang senang kebohongan

Rezim tertawa dan berpesta

'tak melihat Tanah Papua sedang hujan darah

 

Masih adakah hak asasi dalam diri manusia?

mereka hanya memilih uang!

tapi, apa nyawa patriot layak dibungkam dengan senjata sudah terkokang?

 

Kawan...

Akankah kita semua hanya diam mendengar ini?

Hanya memiliki pinggiran hati kemanusiaan?

kalian takut membuka suara hati?

Apakah kita tidak tahu apa itu kamisan?

atau apa kita hanya boneka, dikampus yang jaya?**

 

 

(Jakarta, 30 Desember 2013)


* Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bung Karno, Jakarta, yang tewas pada sekitar pk. 17.45, 10 Desember 2011, setelah membakar dirinya pada Rabu sore 7 Desember 2011 di depan Istana Negara, Jakarta.

** kritik terhadap mahasiswa2 apatis dalam kampus penulis dulu.

Komentar

Foto Steven Sitohang

Pada mulanya. . . . . . . .

Pada mulanya adalah sebuah obrolan santai bersama mahasiswa lainnya dengan beberapa batang rokok dan seseruput kopi di pinggiran Selatan-Jakarta di belakang kampus swasta (di pusat kota).. tetapi suasana santai tadi menjadi sebuah kecemasan yang tidak perlu disingkirkan, melainkan menjadi hal yang penting untuk disaring oleh hati, dimanfaatkan oleh otak anak mudah seperti kami dan dimuntahkan dari mulut untuk menjadi diskusi yang menyenagkan..

Foto Beni Guntarman

Hanyut dan terenyuh....

Hanyut dan terenyuh hati saya ketika membaca puisi ini, sebuah nuansa keprihatinan hati terasa sangat kuat mencuat dalam makna puisi ini. Ketika pencitraan bertahta di atas segala kepentingan maka akan kita dapati pemimpin-peminpin bangsa yang kontroversial dalam banyak segi!

Beni Guntarman

Foto Steven Sitohang

Indahnya Jika . . .

indahnya jika tulisan ini palsu, tapi kepalsuan itu hanya ada di imajinasi kita. aku menulis puisi ini saat bermain dan imaji tidak bisa bernyanyi, puisi ini hanya goresan nyata dalam realita.
terima kasih banyak om atas komentarnya.
salam hormat!

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler