Kecewa yang Membusuk

aku hanya bisa membaca hatimu dari jejak yang kau tinggalkan

masih terasa berat kauruntuhkan sepetak langit di atas ubun-ubunku

menjeritpun, kau pasti tak dengar

apalagi hanya mengeluh

separah apa aku dalam dunia di kepalamu

sedangkan kau tak pernah kuhujat

dengan kicau racun berbisa

sejauh mana kau pergi

melangkahkan kaki

dari pantai yang merapat di senja sepi

doaku selaksa hujan yang mengigau

mengirim mantra kebusukan

yang membuntuti nafasmu

kalau saja ada alasan

yang membuat buku hatimu menebal

kuyakin kau menulisnya dengan tinta hitam

yang menggumpal

karena kau tak mungkin meminjam darahku

yang telah habis 

di setiap amarah

dan kecewaku

Semarang, 1 Desember 2013