dia selalu enggan disana..
dengan mesin berantainya
yang setia ditungganginya..
tapi ada yang memaksanya..
seliter tenaga..
sedikit kecemasan..
kejenuhan dimatanya..
menantang jangkar mesinnya..
untuk dilabuhkan sejenak..
melepas penat roda..
sebuah antrian..
yang tak kekal..
sementara disampingnya..
kesombongan menunggu..
untuk cairan yang sama..
direguk mesin bertopi..
seikat cemburu..
pada nasibmu..
dia seorang yang kalah..
dari asap sebuah zaman..
Komentar
Antri BBM
Sering kita lihat, bukan sering malah.., bisa dikatakan sudah menjadi pemandangan umum, ketika kita yang hanya mengendarai sepeda motor harus terlebih dahulu mengantri untuk mengisi BBM di pom bensin. Sedangkan kita lihat disebelah kita, atau di pom bensin yang sama, diwaktu yang sama dan dengan BBM yang sama jenisnya, mobil-mobil mewah tak perlu mengantri seperti kita. Mereka dengan leluasanya bisa langsung mengisi BBM tanpa perlu berlama-lama antri.
Ohhh.. sedihnya jadi orang Indonesia...
Saya yakin kejadian seperti ini akan terus berlangsung di negri ini, sebelum ada perundang-undangan yang mengatur dan memberi sangsi yang tegas tentang subsidi BBM yang tepat sasaran.
by. Suswanto Jabrik
Peraturan Sudah Ada
peraturan sudah ada (Peraturan Menteri ESDM RI No. 12 Tahun 2012), tinggal kesadaran masyarakatnya dan juga sangsi yang belum tegas.
follow @inipuisi on twitter
Tulis komentar baru