Tingginya gelombang laut kehidupan
kelapa-kelapa itu seakan sendiri, dalam gelap
dalam sunyi, dalam laut kepedihan yang tak terkira
Ombak menghanyutkannya ke sana-sini
sesuka kehendak laut, sesuka hati rimba nan liar
kelapa-kelapa Rohingya dibunuh oleh pantainya sendiri
Kepedihan kita, luka di hati kita susah ‘tuk dilukiskan
tangan-tangan kekuasaan membisu, mata hati membuta
dunia seakan tidur lelap di belantara rimba Rohingya
Dengan segala kepedihanku, dengan segala lukaku
coba kusimak tangan-tangan ombak yang mengaduk lautan
kulihat arusnya yang berputar, kulihat kelapa yang hanyut jauh
Betapa alam tidak bergerak sendiri, sebab-akibat akan berlaku
hukum manusia boleh dibuang, tetapi hukum-Nya tetap di atas
dengan kehendak-Nya, apa pun bisa saja terjadi di muka bumi ini
Kelapa-kelapa Rohingya yang berderai dan hanyut jauh
tumbuhlah di pantai mana saja, jadilah pohon yang baru
esok atau lusa buah-buahmu ‘kan kembali ke pantai semula!
Komentar
Tulis komentar baru