setangkai kembang merah tumbuh di mataku
menjadi bayang-bayang semu
pengantar tidur sebelum pejam
dia terus tumbuh hingga kelopaknya
memenuhi biji mataku
dan berahi mendidih di ujung kepala:
apakah kau mawar
atau melati yang dulu
jatuh bersimpuh di kaki waktu?
kelopak kembang berlepasan
menebar aroma kemenyan
dan zikir masa lalu memenuhi
gendang telinga kiri dan kanan:
baiklah aku terpejam
masuklah kau ke rumah mimpi
aku akan jadi temanmu di dalam sepi
Komentar
Tulis komentar baru